Yang Lain Boleh Bersandiwara, Saya Apa Adanya..

Kamis, 19 April 2012

KEBRUTALAN GENG MOTOR MERESAHKAN WARGA DKI

TEROR GENG MOTOR

Jumat (13/4/2012) dini hari, ibukota Jakarta masih diselimuti kabut tipis. Tiba-tiba kesunyian kota metropolitan menjelang subuh itu dipecahkan oleh deru kenalpot dari ratusan motor. Rombongan geng motor itu bergerak dari satu ke titik yang lain sembari menebar teror.
Kelompok tersebut berjumlah sekitar 200 orang dengan mengendarai sepeda motor datang dari arah Kemayoran kemudian menuju Jakarta Utara. Ada juga yang menggunakan tiga mobil. Gerombolan bermotor itu datang dari arah Kemayoran ke Jalan RE Martadinata Permai dan melintas Jalan Bugis, Gorontalo, Tanjung Priok, lalu ke Jalan Warakas Raya.
Parahnya, di beberapa titik, mereka mengamuk bak kesurupan jin ifrit. Tak hanya merusak fasilitas umum, gerombolan itu juga menganiaya orang-orang nongkrong. Dalam melakukan penyerangan, kelompok ini dinilai sangat brutal. Pasalnya, kelompok ini tidak lagi melihat siapa targetnya. Gerombolan ini menyerang siapa saja orang yang sedang nongkrong di pinggir jalan dengan menggunakan parang dan bambu.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengungkap, setidaknya ada 8 titik yang menjadi sasaran amuk para penebar teror dari geng motor itu. Menurut Rikwanto, mereka sengaja menciptakan suasana teror dengan mengacau di berbagai tempat.
Polisi menduga bahwa kelompok penganiaya itu merupakan pelaku yang sama dengan kasus di Sunter (Jakarta Utara) dan Kemayoran (Jakarta Pusat), beberapa waktu lalu. Menurut Rikwanto, hingga kini masih menelusuri motif dari aksi penganiayaan itu.
"Mereka konvoi dari satu lokasi ke lokasi lain. Semuanya mereka yang lakukan. Kami duga kelompok yang sama dari peristiwa sebelumnya di Sunter dan Kemayoran. Delapan lokasi itu juga dari kelompok yang sama," ungkap Rikwanto.
Dugaan pelaku berasal dari kelompok yang sama karena ciri fisik pelaku yang rata-rata berambut cepak dan berbadan tegap. "Sasarannya orang-orang nongkrong. Jadi orang-orang yang nongkrong ini dianggap musuh bersama. Mereka berniat mengacau!" kata Rikwanto.
Namun, Rikwanto mengaku masih belum mengetahui mengapa kelompok ini hendak mengacaukan kondisi keamanan Jakarta. "Motifnya masih didalami, apakah benar terkait balas dendam atau ada motif lainnya," papar Rikwanto.
Kelompok berambut cepak itu tidak menyerang tiga orang di halaman parkir minimarket 7-Eleven. Mereka juga melakukan kejahatan di beberapa tempat. Berdasarkan keterangan korban dan saksi mata, gerombolan bermotor itu banyak yang menggunakan pita kuning.
Total gerombolan penyerang itu, yang terbagi dalam beberapa kelompok, diperkirakan sekitar 200 orang. Korban penyerangan daro geng motor itu sekitar 7 orang, yang mengalami luka tusuk senjata tajam. Kini para korban dirawat di RSUD Koja dan RS Sukmul. Salah seorang korban mengalami gegar otak.
Para pelaku juga merusak motor korban. Dari tujuh motor yang dirusak, dua di antaranya dibakar di Jalan Pramuka, Jakarta Pusat. Satu mobil, Toyota Rush 1 72 RM di depan pintu gerbang PT Dok Bayu Bahari di Tanjung Priok, Jakarta Utara, juga dirusak gerombolan bermotor itu.
Penyerang gerombolan bermotor ini, pertama kali dilaporkan ke polisi adalah di depan pintu gerbang PT Dok Bayu Bahari ini pada pukul 01.30 WIB. Di sini, selain merusak mobil, para pelaku juga menyerang dan memukuli Zaenal Arifin (32) warga Koja pemilk mobil dan Heri Susanto (33) petugas satpam perusahaan itu.
Penyerangan terakhir terjadi di Jalan Pramuka, Jakarta Pusat, sekitar pukul 03.00, menelan korban Anggi Darmawan (gegar otak) dan Hendi Haryanto (luka tusuk). Di jalan itu juga, para pelaku membakar dua motor dan merusak tiga motor.
Maraknya kebrutalan geng motor di Ibukota tentu menyisakan kekhawatiran bagi sebagian warga Jakarta yang terpaksa berpergian di malam hari. Atas aksi geng motor itu, masyarakat dihimbau agar tidak terprovokasi. Sebab, ada kemungkinan kelompok tersebut sengaja memancing kekacauan.
Faktanya, tidak hanya di ibukota Jakarta teror geng motor terjadi. Dalam beberapa hari terakhir, teror serupa juga terjadi di kota-kota lain, seperti di Makasar dan Medan. Saatnya polisi bertindak tegas agar teror geng motor tidak merembet jadi kerusuhan massal.

Tindakan para geng motor sudah pada tahap mengkhawatirkan. Namun, polisi terkesan melakukan pembiaran terhadap mereka. Balap liar yang hampir setiap malam terjadi di DKI Jakarta merupakan salah satu aksi para geng motor tersebut.

Demikian rangkuman pendapat dan keluhan sejumlah warga atas keresahan yang ditimbulkan geng motor yang dihimpun INILAH.COM di beberapa wilayah di DKI Jakarta, Minggu (15/4/2012). Arifin, warga Kebon Nanas, Permata Hijau, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, mengaku lingkungannya selalu dibisingkan dengan suara keras knalpot sepeda motor para pembalap liar di daerah ini.

Warga tidak berani melarang aksi balap liar mereka. Sebab, warga khawatir terjadi perlawanan dari para pembalap liar itu. "Takut ditimpukin rumah saya pak," kata Arifin.

Hal senada dikemukakan Ayub, warga Tanjung Barat, Jakarta Selatan. Menurut dia, aksi balap liar geng motor di kawasan itu sudah lama terjadi. Mereka tidak jera meskipun korban jiwa sering merenggut para pembalap liar itu.

"Polisi juga pernah sih menggerebek, tapi mereka enggak kapok-kapok. Harusnya setiap malam kawasan trek ini dijaga polisi. Dan para pelakunya ditangkapi, motornya juga ditahan, baru mereka jera. Kalau sekarang motornya sehari-dua hari aja ditahan, setelah ditebus, mereka sudah bisa track-track-an lagi," tutur Ayub.

Balap liar para geng motor juga sering terjadi di antaranya di Jalan Panjang, Kedoya Jakarta Barat. Balap liar di lokasi-lokasi tersebut umumnya sebagai ajang taruhan atau judi. Mereka yang bertaruh bukan hanya para pembalap liarnya melainkan juga para penontonnya.

Warga berharap polisi segera memberantas aksi jalanan mereka. Ini disebabkan tingkat kebrutalan para geng motor kian mengkhawatirkan menyusul aksi perampokan, perusakan dan penganiayaan di sebuah mini market di Salemba, Jakarta Pusat, beberapa hari lalu.

Sumber dan Referensi :

http://www.gatra.com/nasional-cp/1-nasional/11329-teror-geng-motor-

http://metropolitan.inilah.com/read/detail/1851299/warga-minta-polisi-berantas-geng-motor

Gempa Bumi di Sumatera, 11 April 2012

Kronologi Waktu Gempa Aceh Versi BNPB

Berikut urutan waktu gempa yang dilansir Badan Nasional Penanggulangan Bencana:

1. Gempa utama dengan kekuatan 8,5 Skala Richter.
Waktu kejadian 15.28 WIB di 346 Kilometer dari barat daya Simeuleu.

2. Gempa susulan I
Kekuatan gempa 8,3 SR terjadi pukul 15.38 WIB. Jaraknya 341 kilometer dari barat daya Simeuleu.

3. Gempa susulan II
Kekuatan gempa 6,5 SR terjadi pukul 16.28 WIB di 510 kilometer sebelah barat daya Simeleu.

4. Gempa susulan III
Kekuatannya 6,1 SR terjadi pukul 16.48 WIB di 630 kilometer barat daya Simeuleu.

5. Gempa susulan IV
Kekuatan gempa 6,1 SR terjadi pukul 17.09 di 630 km barat daya Simeuleu.

VI. Gempa susulan V
Kekuatan gempa 5,7 SR terjadi pukul 17.21 di 335 km barat laut Simeuleu.

Pada tahap ini BNPB mencabut potensi gempa tapi sekitar pukul 17.43 WIB terjadi gempa lagi dengan kekuatan 8,8 SR di 483 km daya Simeuleu.

Kemudian antara pukul 18.04 WIB sampai 19.37 WIB terjadi gempa dengan kekuatan berkisar antara 6,1 SR turun hingga 5,7 SR.

Gempa berkekuatan 8,5 Skala Richter, Rabu, 11 April 2012, memakan korban hingga lima orang tewas. Selain itu, satu orang kritis, dan 6 lainnya luka ringan.

Juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo, menjabarkan korban tewas, yakni Yatim Kulam (70) warga Kota Banda Aceh, Mr X (39) di Kabupaten Lhoksemauwe, dua warga Kabupaten Aceh Besar akibat syok atas nama Fauziah (60) dan M Yusuf (70). Satu lagi, warga Kabupaten Aceh Barat Daya bernama Hatijah Hamid (70) yang meninggal karena sakit jantung.

"Yang kritis anak-anak setelah tertimpa pohon saat gempa di Kabupaten Aceh Singkil," kata Sutopo. Sementara korban luka ada di Kabupaten Simeulue sebanyak 4 orang dan 2 orang di Aceh Singkil.

BNPB masih terus mendata korban jiwa maupun luka serta kerusakan bangunan dan kerugian material lainnya. Sutopo menambahkan sebagian besar masyarakat di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Bengkulu sudah melakukan aktivitas seperti biasa.

Diberitakan sebelumnya, gempa kuat melanda perairan Aceh, Rabu, 11 April 2012 pukul 15.38 WIB. Gempa ini berpusat di kedalaman 10 kilometer. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sempat mengeluarkan peringatan dini tsunami. Peringatan ini diperpanjang ketika gempa kuat kedua, 8,2 SR, kembali mengguncang perairan Aceh.

Korban tewas akibat gempa 8,3 skala richter yang mengguncang Aceh kemarin bertambah menjadi dua orang. Dua korban tewas bukan karena tertimpa reruntuhan akibat gempa melainkan karena syok dan diduga terkena serangan jantung. Tetapi data ini berbeda dengan yang disampaikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Data tiga korban tewas berdasarkan informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Aceh Besar. Dua orang yang tewas akibat syok serangan jantung.
Korban tewas pertama atas nama Fauzia (60) dari Desa Leetu, Kecamatan Darul Imarah. Korban tewas kedua bernama M Yusuf (70) dari Desa Bayu, Kecamatan Darul Imarah. Dua korban tewas itu berasal dari Kabupaten Aceh Besar.

Informasi dari BPBD Aceh Besar juga menyebut satu orang lagi tewas akibat kecelakaan lalu lintas karena panik saat gempa pertama terjadi kemarin petang. Korban tewas akibat kecelakaan itu belum diketahui identitasnya. Korban mengalami kecelakaan di Lingke, Banda Aceh.
"Yang kecelakaan lalu lintas itu belum diketahui namanya," kata Nasir Nurdin, relawan Radio Antar Penduduk (Rapi) Banda Aceh yang mengutip data dari BPBD Aceh Besar.

Sementara, informasi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), korban tewas akibat gempa menjadi dua orang. Keduanya meninggal karena serangan jantung.
Korban pertama meninggal di Lhokseumawe, satu korban meninggal lainnya di Aceh Barat Daya. Sementara, korban yang mengalami luka-luka berjumlah 7 orang. Saat ini sebanyak 1.510 warga masih mengungsi.

Sumber dan Referensi:

http://www.tempo.co/read/news/2012/04/12/173396506/Kronologi-Waktu-Gempa-Aceh-Versi-BNPB

http://nasional.vivanews.com/news/read/303909-gempa-8-5-sr-di-aceh--5-tewas

http://nasional.vivanews.com/news/read/303885-korban-tewas-gempa-aceh-bertambah

Sabtu, 14 April 2012

Bakal calon Gubernur DKI Jakarta jalani tes kesehatan

Enam pasang bakal calon Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta, menjalani tes kesehatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta, Senin. Sejak pukul 07.00 WIB, para bakal calon gubernur DKI Jakarta mulai berdatangan di RSPAD Gatot Subroto. Bakal calon yang pertama kali dijadwalkan untuk melakukan tes kesehatan adalah pasangan independen Faisal Basrie-Biem Benjamin dan Hendardji Soepandji-Ahmad Riza Patria. Sementara bakal calon yang diusung koalisi Partai Golkar, Partai Damai Sejahtera, dan Partai Persatuan Pembangunan, Alex Noerdin, datang terlebih dahulu dan tidak bersama-sama dengan pasangannya, Nono Sumpono, mereka dijadwalkan menjalani tes pemeriksaan pada pukul 08.00 WIB.
Pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Gerindra yaitu Joko Widodo-Basuki Tjahja Purnama, datang ke RSPAD Gatot Subroto pada pukul 08.00 WIB, dan dijadwalkan menjalani tes kesehatan pada pukul 08.30 WIB, pasangan tersebut juga datang terpisah.
Pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Hidayat Nur Wahid dan Didik J Rachbini juga mendatangi RSPAD Gatot Subroto pada pukul 08.45 WIB, hampir bersamaan dengan kedatangan bakal calon Gubernur DKI incumbent Fauzi Bowo, bersama dengan pasangannya, Nachrowi Ramli.

DKI Jakarta akan menggelar pemilihan kepala daerah pada 11 Juli 2012 mendatang, dan sejumlah pasangan bakal calon sudah mendaftarkan diri ke KPU DKI, baik lewat partai politik maupun lewat jalur perseorangan. KPU DKI Jakarta baru akan mengumumkan pasangan calon independen dan partai politik atau gabungan partai politik yang memenuhi persyaratan pada tanggal 10-11 Mei 2012, dan masa kampanye masing-masing calon secara resmi akan dilaksanakan pada 24 Juni-7 Juli 2012 mendatang.

Sumber dan Referensi :
http://www.antaranews.com/berita/305334/bakal-calon-gubernur-dki-jakarta-jalani-tes-kesehatan

Kamis, 12 April 2012

Aksi Rakyat Tolak Kenaikan Harga BBM

Berbagai elemen masyarakat menentang rencana kenaikan harga BBM. Apa sebenarnya latar belakang kebijakan ini? Bagaimana jalan keluar yang ideal?

Aksi penolakan kenaikan BBM terus bergulir. Berbagai elemen masyarakat, baik mahasiswa maupun organisasi lainnya menggelar demonstrasi. Di Yogyakarta, tempat-tempat strategis pun menjadi titik pusat aksi. Selasa (27/3) lalu tercatat lima aksi mahasiswa di tempat berbeda. Demonstrasi digelar di perempatan UIN Sunan Kalijaga, Bunderan UGM, Tugu Jogja, depan Kantor Gubernur DIY di Jalan Malioboro, dan Titik Nol Kilometer. Kelima aksi tersebut terjadi dalam rentang waktu berdekatan. Tuntutannya pun sama, “Kita menolak rencana kenaikan BBM,” kata Agus Syahputra, Koordinator Aksi Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga.

Jumat (30/3) malam pukul 19.00, kenaikan harga BBM akan diputuskan dalam Rapat Paripurna di Gedung DPR, Senayan.

Menurut Neil Aiwoy, Menteri Departemen Advokasi BEM KM UGM, ada beberapa kesalahan yang menyebabkan kenaikan BBM. Pertama, banyaknya Premium bersubsidi yang salah sasaran. Kedua, adanya mafia migas yang membeli BBM dengan harga lokal dan dijual ke pasar asing dengan harga asing pula. Terakhir, harga minyak bumi yang terus meningkat di pasar internasional.

Harga BBM sudah mulai naik sejak tahun 2003. Beberapa kali pemerintah menaik-turunkan harga BBM, khususnya BBM bersubsidi. Semenjak tahun 2003 sudah terjadi perubahan harga BBM sebanyak 9 kali. Perubahan harga minyak tanah terjadi selama dua kali pada tahun 2003 yakni pada tanggal 1 Januari dan 21 Januari. Tahun 2005 terjadi dua kali perubahan, yakni pada bulan Maret dan Oktober. Harga Premium dari Rp 2.400,00/liter pada bulan maret menjadi Rp 4.500,00/liter pada bulan Oktober. Bahkan tahun 2008 pemerintah melakukan perubahan harga BBM sebanyak tiga kali, tepatnya pada 1 Mei, 1 Desember dan 24 Desember. Pada tanggal 1 Desember harga Premium Rp 5.500,00 dan menjadi Rp 5.000,00 pada tanggal 24 Desember. Berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral nomor 38 tahun 2008, harga minyak tanah masih berkisar Rp 2.500,00 dan Premium Rp 5.000,00. Terakhir, sebagai pemindahan bahan bakar dari minyak tanah ke gas, subsidi minyak tanah dicabut sehingga harga minyak tanah menjadi Rp 9.000,00 dan harga Premium turun menjadi Rp 4.500,00.

Professor Jumina, Guru Besar Fakultas MIPA, memaparkan, saat ini anggaran bagi BBM hanyalah 90 US Dollar. Akan tetapi dalam kenyataannya pemerintah harus mengeluarkan dana lebih karena harga minyak bumi ternyata mencapai 120 US Dollar. Professor Jumina menambahkan, wajar jika pemerintah menelaah kembali jika harga BBM tetap seperti sebelumnya. Dengan harga yang masih sekitar Rp 4.500,00 perliter pemerintah harus banyak menanggung beban keuangan yang begitu berat. Apabila harga BBM dinaikkan menjadi Rp 6.000,00 perliter, pemerintah akan memangkas dana sebanyak Rp 60 trilliun. “Jumlah uang sebanyak ini seharusnya dapat dijadikan untuk membangun berbagai infrastruktur nasional yang dapat membuka banyak lapangan pekerjaan,” tutur alumni Shaga University Jepang ini.

Menurut analisis Kwik Kian Gie, Mantan menteri ESDM, PERTAMINA yang merupakan perusahaan pengelola minyak bumi dalam negeri harus membeli produk tersebut kepada pemerintah. Transaksi antara PERTAMINA dan pemerintah menghabiskan sekitar 226 trilliun rupiah. Sedangkan transaksi minyak bumi sewajarnya adalah sekitar 120-130 trilliun rupiah, sehingga pemerintah surplus sekitar 90-100 trilliun rupiah. “Jelas ada rekayasa politik disini. Namun itu belum dapat di telaah lebih lanjut lagi dan harus ada kajian yang mendalam.” Tambah Neil, mantan ketua Forkomsi (Forum Komunikasi Sekolah Vokasi) UGM ini.

Kenaikan harga BBM akan berdampak pada naiknya harga bahan pokok. Tarif transportasi umum akan turut naik, dengan tarif yang semakin memberatkan rakyat. “Korban sejati dari pergulatan berbagai polemik negara adalah rakyat, terutama rakyat miskin.” ujar Neil.

Mengenai kenaikan harga BBM, Agus Syahputra, Koordinator Aksi Penolakan Kenaikan BBM UIN Sunan Kalijaga menawarkan solusi. Menurutnya, pemerintah bisa menutupi subsidi BBM. “Naikkan pajak perusahaan-perusahaan besar dan nasioanalisasi perusahaan asing,” serunya.

Sumber dan Referensi :
http://www.balairungpress.com/2012/03/aksi-rakyat-tolak-kenaikan-bbm/